Pemasok Alat Uji Kuat Mutu SURABAYA | Laboratorium Teknik Sipil PT. Manunggal Makmur Bersama

Tindakan jika mutu beton tidak memenuhi syarat
Tindakan yang diambil jika terjadi hasil evaluasi menunjukkan mutu beton tidak memenuhi syarat :
  • analisis untuk menjamin bahwa tahanan struktur dalam memikul beban masih dalam 
  • batas aman (analisa kemampuan beban layan aktual)
  • jika analisis menunjukkan bahwa struktur berkurang kekuatannya secara
  • signifikan, dilakukan uji contoh beton inti (coring) pada lokasi yang bermasalah, sebanyak
  •  minimal 3 contoh 
  • uji beton inti pada tiap nilai yang bermasalah
Penerimaan mutu beton dari pengujian beton inti (coring), dianggap memenuhi syarat jika :
  • tidak ada nilai hasil pengujian dengan beton inti yang kurang dari (75% fc’)
  • tidak ada nilai kuat tekan rata-rata dari 3 (tiga) sample beton inti yang kurang 
  • dari (85% fc’)

Jika dari hasil pengujian beton inti (coring) masih tidak memenuhi syarat, maka langkah yang bisa
 dilakukan :
  • dilaksanakan uji beban jika diperintahkan oleh Pengawas atau Perencana, yang diatur dalam 
  • pasal 22 SNI 03-2847-2002
  • ditambah perkuatan pada struktur yang bermasalah, jika memungkinkan dan diijinkan oleh Pengawas
  • struktur yang bermasalah dibongkar dan dicor ulang

SNI tidak merekomendasikan pengujian dengan hammer test - namun juga tidak melarang dilakukannya pengujian
 hammer test
https://api.whatsapp.com/send?phone=6281223003483&text=&source=&data=
compresion strenght

https://api.whatsapp.com/send?phone=6281223003483&text=&source=&data=


Pemasok Alat Uji Tanah SURABAYA | Laboratorium Teknik Sipil PT. Manunggal Makmur Bersama

 soil testing equipment
Penyelidikan Tanah / Soil Investigasi

Uji Penyelidikan tanah adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah, mengetahui kekuatan lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan pondasi bangunan, jalan,
dll, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat korosivitas tanah.
Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan untuk konstruksi bangunan, selain itu dari hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan perlakuan terhadap tanah agar daya dukung dapat mendukung konstruksi yang akan dibangun, Dari hasil penyelidikan tanah ini akan dipilih alternatif /jenis , kedalaman serta dimensi pondasi yang paling ekonomis tetapi masih aman.
Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak dilakukan sebelum struktur itu mulai dikerjakan. Dengan mengetahui kondisi daya dukung tanah kita bisa merencanakan suatu struktur yang kokoh dan tahan gempa, yang pada akhirnya akan memberi rasa kenyamanan dan keamanan bila berada didalam gedung.
Penyelidikan tanah yang dilakukan dilapangan yaitu bisa Sondir (DCP)Uji BoringUji Penetrasi Test (SPT) dan lain-lain. Dari sampel tanah yang diambil dilapangan untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah maka dilakukan uji laboratorium. dengan menggunakan Test.
https://api.whatsapp.com/send?phone=6281223003483&text=&source=&data=
sondir hidrolic


Aplikasi pekerjaan

1. Uji tanah di lapangan

a. Pemboran inti / core drilling / boring (50%)
Pekerjaan ini mengambil contoh tanah untuk mengetahui lapisan tanah dan untuk
mengambil contah tanah yang akan di uji di laboratorium. Pekerjaan SPT sekaligus
dikerjakan dengan alat ini

Uji Penyelidikan Tanah

01 March 2018 04:36


Penyelidikan Tanah / Soil Investigasi

Uji Penyelidikan tanah adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah, mengetahui kekuatan lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan pondasi bangunan, jalan,
dll, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat korosivitas tanah.
Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan untuk konstruksi bangunan, selain itu dari hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan perlakuan terhadap tanah agar daya dukung dapat mendukung konstruksi yang akan dibangun, Dari hasil penyelidikan tanah ini akan dipilih alternatif /jenis , kedalaman serta dimensi pondasi yang paling ekonomis tetapi masih aman.
Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak dilakukan sebelum struktur itu mulai dikerjakan. Dengan mengetahui kondisi daya dukung tanah kita bisa merencanakan suatu struktur yang kokoh dan tahan gempa, yang pada akhirnya akan memberi rasa kenyamanan dan keamanan bila berada didalam gedung.
Penyelidikan tanah yang dilakukan dilapangan yaitu bisa Sondir (DCP)Uji BoringUji Penetrasi Test (SPT) dan lain-lain. Dari sampel tanah yang diambil dilapangan untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah maka dilakukan uji laboratorium. dengan menggunakan Test.
Aplikasi pekerjaan

1. Uji tanah di lapangan

a. Pemboran inti / core drilling / boring (50%)
Pekerjaan ini mengambil contoh tanah untuk mengetahui lapisan tanah dan untuk
mengambil contah tanah yang akan di uji di laboratorium. Pekerjaan SPT sekaligus
dikerjakan dengan alat ini
 b. Uji Conus / Sondir (60%)

Uji ini untuk mengetahui nilai tahanan konus (qc) terhadap konsistensi tanah

c. Standart Penetrasi Test (80%)

Pengujian hand boring dan SPT didasarkan atas ASTM D-1586, hasil dari pengujian ini adalah diskripsi susunan lapisan-lapisan tanah serta nilai SPT yang dinyatakan dalam N pukulan. Nilai SPT diperoleh yaitu pada tabung SPT ditekan tau dipukul sedalam 150 mm pada tanah tak terganggu sambil mencatat banyaknya pukulan yang diperlukan. Pengujian ini dilakukan bersamaan dengan pengambilan contoh tanah dan biasa dilakukan tiap 1.5 2 m kedalaman atau tiap pergantian jenis tanah.


 2. Uji tanah dilaboratorium (10%)

Pengujian ini menggunakan sampel tanah yang telah di ambil pada pekerjaan core drilling yaitu undistrube sample / contoh tanah tidak terganggu. Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui sifat dan karakteristik tanah, Hasil dari uji laboratorium akan di korelasikan dengan hasil uji lapangan sehingga dapat didesain dimensi pondasi yang aman dan efisien.

Penyelidikan Lapangan

Penyelidikan lapangan pada dasarnya sama dengan Uji Penyelidikan Tanah , hanya penyelidikan tanah hasil pengukuran di korelasikan dengan uji laboratorium. Selain uji lapangan menggunakan bebebrapa alat yang telah disebutkan pada penyelidikan tanah berikut beberapa alternatif alat untuk melakukan uji lapangan.


Pemasok Alat Uji Semen SURABAYA | Laboratorium Teknik Sipil PT. Manunggal Makmur Bersama

https://api.whatsapp.com/send?phone=6281223003483&text=&source=&data=
Sifat Fisik Semen & Pengujiannya
Semen sebagai bahan perekat untuk beton sangat menentukan terhadap kualitas betonnya, karena beban yang bekerja pada beton juga diderita oleh pasta semennya. Pengujian pada semen perlu dilakukan apabila semen tersebut sudah lama disimpan atau sebagian semen sudah ada yang mengeras sehingga mutunya diragukan. Sifat fisik semen yang mempengaruhi kualitas pada semen diantaranya adalah :
Berat Jenis. Berat jenis pada semen secara teoritis antara 3.1 sampai 3.3. Nilai ini dapat berubah tergantung kondisi semennya. Jika semen tersebut pada waktu pembuatan dicampur dengan bahan lain, seperti abu batu yang warnanya menyerupai semen atau semen tersebut sudah ada yang mengeras maka berat jenisnya akan lebih rendah. Untuk menguji berat jenis pada semen digunakan tabung Le Chatelier.
Konsistensi. Semen sebagai perekat hidrolis memerlukan air untuk proses hidrasi. Banyaknya air untuk proses hidrasi sangat tergantung dari komposisi senyawa dalam semen dan kehalusan semen. Jika air untuk proses hidrasi tersebut kurang, maka tidak semua butiran semen akan terhidrasi, demikian pula jika air terlalu banyak, maka kekuatan pasta semen akan menurun. untuk itulah perlu dicari berapa kebutuhan air yang optimum sehingga proses hidrasi dapat berjalan sempurna dan kekuatan semen dapat mencapai maksimum. Untuk mengetahui berapa banyaknya air yang diperlukan, dilakukan pengujian konsistensi. Menurut standar SII atau ASTM untuk uji konsistensi dilakukan dengan menggunakan alat Vicat. Cara pengujiannya dengan mencoba – coba persentase air, sehingga tercapai konsistensi. Konsistensi tercapai apabila jarum vicat dengan diameter 10 mm masuk ke dalam pasta semen dalam waktu 30 detik sedalam (10±1 mm). Umumnya persentase air untuk mencapai konsistensi berkisar antara 26% – 29%. Nilai ini tergantung dari kehalusan semen, komposisi senyawa dalam semen, suhu udara dan kelembaban disekitarnya.
Waktu Ikat. Semen setelah bercampur dengan air akan mengalami pengikatan, dan setelah mengikat lalu mengeras. Lamanya pengikatan sangat tergantung dari komposisi senyawa dalam semen dan suhu udara sekitarnya. Waktu pengikatan pada pasta semen ada 2 (dua) macam, yaitu waktu ikat awal (setting time) dan waktu ikat akhir (final setting). Waktu ikat awal adalah waktu yang dibutuhkan sejak semen bercampur dengan air dari kondisi plastis menjadi tidak plastis, sedangkan waktu ikat akhir adalah waktu yang dibutuhkan sejak semen bercampur dengan air dari kondisi plastis menjadi “keras”. Yang dimaksud dengan keras pada waktu ikat akhir adalah hanya bentuknya saja yang sudah kaku, tetapi pasta semen tersebut belum boleh dibebani, baik oleh berat sendiri maupun beban dari luar. Waktu ikat awal menurut standar SII minimum 45 menit, sedangkan waktu ikat akhir maksimum 360 menit. Waktu ikat awal tercapai apabila masuknya jarum vicat ke dalam sampel dalam waktu 30 detik sedalam 25 mm. Waktu ikat akhir tercapai apabila pada saat jarum vicat diletakkan diatas sampel selama 30 detik, pada permukaan sampel tidak berbekas atau tidak tercetak. Catat berapa jam waktu ikat akhir tercapai. Dalam pengujian waktu ikat pada semen kadang – kadang dalam waktu kurang dari 10 menit, semen sudah mencapai waktu ikat awal, yang ditandai dengan masuknya jarum vicat kurang dari 25 mm. Waktu ikat awal tersebut bukanlah waktu ikat awal yang sebenarnya, tetapi waktu ikat awal palsu (false setting). Ini terjadi karena gips alam yang terdapat dalam semen berubah menjadi gips hemihidrat karena panas, baik panas pada waktu dicampur dengan klinker maupun panas pada saat penyimpanan, akibatnya gips alam yang asalnya stabil menjadi tidak stabil sehingga cepat bereaksi dengan air.
Kehalusan. Kecepatan reaksi antara semen dengan air sangat dipengaruhi oleh kehalusan butiran semennya. Makin halus butiran semen, maka makin cepat semen tersebut bereaksi. Untuk menguji kehalusan pada semen menurut SNI 15-2045-1994 menggunakan alat Bline. Dengan alat Bline yang didapat adalah luas permukaan spesifik butirannya. Makin halus butiran semen, maka luas permukaan butirannya lebih besar, sehingga butiran tersebut makin cepat bereaksi dengan air, dan mengikat agregat lebih luas. Semen dinyatakan halus apabila dari hasil uji dengan alat Bline memberikan nilai luas permukaan spesifiknya lebih dari 280 m2/kg. Kehalusan pada semen dipengaruhi oleh proses penggilingan klinker di pabrik dan kondisi semen itu sendiri, semen yang sudah mengeras karena terhidrasi oleh air akan memberikan luas spesifik yang rendah, karena butiran semen tersebut sudah saling mengikat, sehingga tidak berupa butiran yang halus lagi.
Kekekalan. Semen sebagai bahan perekat pada beton harus kekal tidak boleh berubah bentuk, karena jika semen mengembang (tidak kekal) pada beton yang sudah mengeras, dalam beton timbul tegangan tarik, padahal tegangan tarik pada beton sangat kecil, akibatnya beton akan mengalami retak. Sifat mengembang pada semen disebabkan oleh bahan yang dikandung oleh semen itu sendiri dan factor dari luar. Dalam semen ada senyawa MgO dan CaO, apabila ke dua senyawa ini bereaksi dengan air akan terbentuk Ca(OH)2 dan Mg(OH)2 yang disertai dengan perubahan volume, dimana volumenya lebih besar dari asalnya. Reaksi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
        CaO + H2O »»» Ca(OH)2 + panas + ΔV
        MgO + H2O »»» Mg(OH)2 + panas + ΔV
Perubahan volume pada kedua senyawa tersebut kejadiannya tidak bersamaan, pada CaO lebih cepat. Pada MgO memerlukan waktu yang lama. Inilah yang membahayakan, karena jika semen tersebut sudah menjadi struktur beton, maka struktur beton tersebut akan mengembang, sehingga dalam struktur tersebut timbul tegangan tarik yang mengakibatkan retak atau pecah. Mengembangnya semen akibat MgO dapat diuji dengan alat autoclave. Semen dinyatakan kekal jika diuji dengan autoclave perubahan bentuknya tidak melebihi 0.8%. sifat mengembang pada semen juga bias diakibatkan dari luar, seperti perubahan suhu yang tinggi, reaksi antara C3A dalam semen dengan sulfat dan lainnya.
Kuat tekan. Pasta semen sebagai bahan perekat pada beton harus memiliki kekuatan yang memenuhi syarat, karena untuk beton struktural, apabila kuat tekan semennya tidak memenuhi standard, maka mutu betonnya juga tidak akan memenuhi syarat. Kekuatan pada semen timbul karena reaksi anatara C3S dan C2S dengan air membentuk Calsium Silikat Hidrat (C3S2H3) atau dalam semen disebut Tobermorin, seperti terlihat pada reaksi dibawah ini :
2C3S + 6H »»» C3S2H3 + 3CH
2C2S + 4H »»» C3S2H3 + CH
Sifat dari Tobermorin adalah keras dan tidak mudah larut dalam air, sifat inilah yang diharapkan dalam bahan perekat untuk beton. Untuk menguji kuat tekan pada semen, dibuat sampel berbentuk kubus dengan sisi 50 mm. Sampel dibuat dengan campuran semen, pasir standard dan air dengan perbandingan 1 : 2.75 : 0.485 dalam komposisi berat. Pasir standard harus menggunakan pasir Ottawa atau pasir silika yang kekerasannya sama dengan pasir Ottawa, selain pasirnya harus standar juga gradasinya harus memenuhi syarat. Ketiga bahan tersebut diaduk, lalu dicetak membentuk kubus. Pengadukan dan pencetakan harus mengikuti standar SII. Pada umur tertentu dilakukan pengujian. Untuk semen jenis I pada umur 3 (tiga) hari harus memiliki kuat tekan lebih dari 125 kg/cm2 dan pada umur 7 (tujuh) hari harus lebih dari 200 kg/cm2.

Home Pemasok Alat Teknik Sipil Indonesia

Manunggal Makmur Bersama

Manunggal Makmur Bersama adalah Supplier peralatan Quality Control untuk keperluan peralatan Konstruksi Jalan, Jembatan, Gedung-gedung, Dam, dan konstruksi teknik sipil lainnya, khusus untuk peralatan kualitas Tanah, Beton, Aspal, Batuan dan material konstruksi lainnya. Kami memproduksi alat-alat teknik untuk kebutuhan penelitian mekanika tanah, asphalt, beton, batuan dan peralatan teknik sipil lainnya. Kami akan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dalam hal pengadaan stock dan pengiriman barang-barang. Kami Berpengalaman dalam pengadaan peralatan Mekanika Tanah, Beton, Asphalt, Batuan, Dll. Untuk pengadaan proyek di Perguruan Tinggi, Kontraktor, Konsultan, Pemerintah dan Swasta. Percayakan kebutuhan alat laboratorium anda kepada kami, dengan qualitas barang terbaik dan harga bersaing.

 concrete testing equipment

 Cement Testing Equipment



 soil testing equipment


 stenght of material





Spark Page

Pemasok Alat Uji Beton SURABAYA | Laboratorium Teknik Sipil PT. Manunggal Makmur Bersama


 Sampling Beton dan Pengujian
Peraturan tentang desain dan persyaratan mengenai pelaksanaan konstruksi beton bertulang di Indonesia, sampai saat ini yang masih menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah 2 peraturan, yaitu :
  • peraturan lama : PBI 1971 N.I.-2
  • peraturan baru : SNI 03-2847-2002
Secara resmi, begitu peraturan baru disahkan, maka peraturan lama tidak berlaku lagi - namun karena proses pelengkapan SNI pendukung untuk peraturan baru SNI 03-2847-2002 masih terus dilakukan maka kondisi saat ini PBI 1971 N.I.-2 belum sepenuhnya ditinggalkan.

Di bagian ini akan dibahas tentang perbedaan antara PBI 1971 N.I.-2 dengan SNI 03-2847-2002 tentang desain mix dan trial mix, dengan titik berat pada evaluasi statistik atas hasil pengujian sample dan analisa untuk penerimaan beton dalam pelaksanaan pekerjaan pengecoran.

Persyaratan material penyusun, kondisi lingkungan khusus, bahan tambahan, dsb akan diulas tersendiri.


Jumlah dan frekuensi pembuatan benda uji
Jumlah minimum benda uji per hari pelaksanaan pengecoran = 1 benda uji

Pada saat awal pelaksanaan sampai terkumpulnya 20 benda uji = 1 benda uji per 3 m3

Setelah terkumpulnya 20 benda uji pertama :
  • volume total pengecoran di atas 60 m3 : 1 benda uji per 5 m3 beton
  • volume total pengecoran 60 m3 atau lebih kecil : diatur pembagiannya supaya dalam keseluruhan pekerjaan diperoleh minimal 20 benda uji dengan randomisasi yang baik dan merata
  • apabila volume pengecoran sangat kecil sehingga tidak memungkinkan membuat 20 benda uji, maka pembuatan benda uji boleh kurang dari 20 buah, namun harus menjamin keterwakilan secara keseluruhan beton yang digunakan (dalam interval jumlah pengecoran yang sama)
  • Jumlah dan frekuensi pembuatan benda uji
    Jumlah minimum benda uji per hari pelaksanaan pengecoran = 1 benda uji

    Frekuensi pembuatan benda uji, diambil kondisi yang paling dulu dipenuhi :
    • 1 pasang benda uji untuk tiap pengecoran 120 m3 beton
    • 1 pasang benda uji untuk tiap pengecoran 500 m2 plat lantai beton
    • 1 pasang benda uji untuk tiap pengecoran 500 m2 dinding beton

    Jumlah total benda uji minimum = 5 buah per mutu beton

    Jika dari frekuensi pembuatan benda uji yang diatur di atas menghasilkan
     jumlah benda uji kurang dari 5 buah
    maka harus dilakukan randomisasi dengan interval
     volume pengujian yang sama, 
    supaya diperoleh minimal sejumlah 5 buah
     benda uji

    Toleransi untuk jumlah total pengecoran kurang dari 40 m3, diperbolehkan tidak
     dilakukan sampling dan pembuatan benda uji,  
    jika dapat dijamin dan bukti terpenuhinya kuat
     tekan diserahkan dan disetujui oleh Pengawas.

    Ketentuan di atas berlaku untuk tiap mutu beton yang digunakan dalam satu proyek, tidak boleh dicampur atau disatukan jumlah benda uji untuk mutu beton yang berbeda
    Ketentuan di atas berlaku untuk tiap mutu 
    beton yang digunakan dalam satu proyek, 
    tidak boleh dicampur atau disatukan jumlah
     benda uji untuk mutu beton yang berbeda


Alat uji beton murah di Banda aceh , langsa , lhokseumawe , sabang , subulussalam , binjai , gunung sitoli , medan , padang sidempuan , pematangsiantar , sibolga , tanjungbalai , tebing tinggi , Bengkulu , jambi , sungaipenuh , dumai , pekanbaru , bukit tinggi , padang , padang panjang , pariaman , payakumbuh , sawahlunto , solok , lubuklinggai , pagar alam , Palembang , prabumulih , Bandar lampung , metro , pangkal pinang , batam , tanjung pinang cv satu garuda bandung , banjar , batu , bekasi , blitar , bogor , cilegon , cimahi , Cirebon , depok , Jakarta , Kediri , madiun , magelang , malang , mojokerto , pasuruan , pekalingan , probolinggo , salatiga , semarang , serang , sukabumi , Surabaya , Surakarta , tasikmlaya , tangerang , tangerang selatan , tegal , Yogyakarta cv satu garuda Pontianak , singkawang , banjar baru , Banjarmasin , palangka raya , Balikpapan , bontang , samarinda , tarakan , Denpasar , bima , mataram , kupang , gorontalo , Makassar , palopo , prepare , bau-bau , kendari , palu , bitung , kotamobagu , manado , tomohon , ambon , tual , ternate , tidore kepulauan , jayapura & sorong.
compresion mchine

Alat uji beton murah di Banda aceh , langsa , lhokseumawe , sabang , subulussalam , binjai , gunung sitoli , medan , padang sidempuan , pematangsiantar , sibolga , tanjungbalai , tebing tinggi , Bengkulu , jambi , sungaipenuh , dumai , pekanbaru , bukit tinggi , padang , padang panjang , pariaman , payakumbuh , sawahlunto , solok , lubuklinggai , pagar alam , Palembang , prabumulih , Bandar lampung , metro , pangkal pinang , batam , tanjung pinang cv satu garuda bandung , banjar , batu , bekasi , blitar , bogor , cilegon , cimahi , Cirebon , depok , Jakarta , Kediri , madiun , magelang , malang , mojokerto , pasuruan , pekalingan , probolinggo , salatiga , semarang , serang , sukabumi , Surabaya , Surakarta , tasikmlaya , tangerang , tangerang selatan , tegal , Yogyakarta cv satu garuda Pontianak , singkawang , banjar baru , Banjarmasin , palangka raya , Balikpapan , bontang , samarinda , tarakan , Denpasar , bima , mataram , kupang , gorontalo , Makassar , palopo , prepare , bau-bau , kendari , palu , bitung , kotamobagu , manado , tomohon , ambon , tual , ternate , tidore kepulauan , jayapura & sorong.

Pada umumnya pengambilan sample dan pembuatan benda uji di lapangan masih mengikuti PBI, karena apabila mengikuti SNI maka :
  • jumlah benda uji yang dibuat dan dianalisa akan sangat sedikit
  • dalam SNI masih terdapat ketidakkonsistenan karena ada persyaratan pasangan benda uji sedangkan jumlah benda uji yang minimal ditetapkan adalah 5 buah

 MMR-300 CONCRETE CYLINDER MOLD, 10 cm dia x 20 cm height.
 MMR-301 CONCRETE CYLINDER MOLD, 15 cm dia x 30 cm height.
 MMR-311 CONCRETE CUBE MOLD, 10 x 10 x 10 cm.
 MMR-312 CONCRETE CUBE MOLD, 15 x 15 x 15 cm.
 MMR-317 A CONCRETE BEAM MOLD, 15 x 15 x 60 cm.
 MMR-319 A CONCRETE BEAM MOLD, 20 x 20 x 80 cm.
 MMR-321.3 COMPRESSION MACHINE 1500 kN, Hydraulic Hand Pump ( ASTM C-39)
 MMR-321.4 COMPRESSION MACHINE 2000 kN, Hydraulic Hand Pump ( ASTM C-39)
 MMR-321.5 COMPRESSION MACHINE 3000 kN, Hydraulic Hand Pump ( ASTM C-39)
 MMR-325.3 COMPRESSION MACHINE 1500 kN, Electric Hydraulic Pump ( ASTM C-39)
 MMR-325.4 COMPRESSION MACHINE 2000 kN, Electric Hydraulic Pump ( ASTM C-39)
 MMR-325.5 COMPRESSION MACHINE 3000 kN, Electric Hydraulic Pump ( ASTM C-39)
 MMR-330 HYDRAULIC CONCRETE BEAM TESTING MACHINE ( ASTM C-78)
 MMR-351 MECHANICAL CONCRETE BEAM TESTING MACHINE ( ASTM C-78)
 MMR-355 COMPACTING FACTOR APPARATUS ( BS-1881)
 MMR-370 SLUMP TEST SET ( ASTM C-143, AASHTO T-119)
 MMR-380 VEBE TIME ( BS-1881)
 MMR-400 AIR CONTENT OF FRESH MIXED CONCRETE ( ASTM C-231, AASHTO T-152)
 MMR-410 VIBRATING TABLE
 MMR-470 VERTICAL CYLINDER CAPPING SET ( ASTM C-617)
 MMR-500 MODULUS OF ELASTICITY IN CONCRETE TEST SET
 MMR-525 SPLIT TENSILE TEST ( BS-1881)
 MMR-550 CONCRETE TEST HAMMER ( ASTM C-805)
 MMR-555 CALIBRATION ANVIL, ( ASTM C-805)

 MMR-610 LABORATORY CONCRETE MIXER